Welcome to oye

Selamat membaca....

Kamis, 17 Agustus 2017

72 Semoga NKRI

72 NKRI

Semoga tiada lagi tikus-tikus pengerat berkeliaran
Semoga tiada lagi ayam mati di lumbung padi
Semoga tiada lagi pengeruk liar perut bumi pertiwi
Semoga tiada lagi penjahat berdasi
Semoga tiada lagi devide et impera
Semoga tiada lagi letupan senjata
Semoga tiada lagi siulan dipanggung sandiwara
Semoga tiada lagi banjiran airmata

Tuhan, mohon tetap lindungi NKRI
Dan tebarkan kedamaian di persada ini
Merdeka...!

MatraMenteps, 17/08/2017.

Sabtu, 12 Agustus 2017

Buat Teman se Harmoni

Sajak Buat Teman

Teman...Ini cerita baru saja bermula
Namun kisah telah kita rentang luas
Kita telah menghias panggung kecil kehidupan
Indah...manis sekali
Walau terkadang tergores lara

Ingat senyumanmu...duhai...bak pembawa damai ke jiwa.
Ingat gurauanmu...duhai...bak pengusir lara di hati
Nyanyianmu... bak penghantar tidur menuju mimpi.
Meski aku masih menerka...kemana arah yang hendak engkau raih.
Atau kemana tujuan yang hendak engkau capai.

Dan, teman...
Entahlah ada arti senyumku bagimu.
Moga hatimu damai kita bersama.
Entahlah gurauanku bisa mengusir galaumu,
Enyahkan lara dihatimu juga.
Moga hari-harimu penuh canda...ada dan tiada aku.
Entahlah nyanyianku berharmoni baik
Penjemput mimpi indahmu pula.
Mungkin engkau juga menerka.
Betapa samar arah dan tujuanku.

Di senyap malam aku bermohon.
Saat temaram masih berkemilau bintang
Jika arah dan tujuan ada di relung hati
Yuk...kita keluarkan putih sucinya
Jika hati kita masih bercampur hitam
Yuk...kita jadikan putih sucinya juga.

Sebab, teman...
Mula cerita harus kita tuntaskan.
Ruas kisah tak elok kita penggal.
Aku ingin menghias dan mempercantik panggung itu.
Bersamamu...yuk bersama kita.
Aku ingin tetap melukis disana
Bersamamu...yuk bersama kita.
Bersama senyummu
Bersama canda tawamu.
Kita samakan arah dan tujuan
Menuju cita, cinta dan kasih sayang abadi.

(MatraMenteps, 12/08/2017)

Lurus Luruh Sajak Yanuar Emra

LURUS LURUH
(Sajak YanE)

Tuhan...
Bukankah tugas hamba meluruskan ?!
Berdasar 17 bait doa wajib, dari kallam-Mu siang malam
"Tunjukilah kami jalan yang lurus"

Terkadang  NIAT lurus diambang oleh GODAAN
Terkadang PERKATAAN lurus menjulang di TINGGI HATI
Terkadang TINGKAHLAKU lurus berbelok di RAYUAN
Terkadang PERBUATAN lurus luruh oleh BISIKAN

Jika saja ada api yang dapat bisa membakar setan
Atau ada bara yang dapat menghanguskan iblis
Maka jelas enyah & tiada tempat lagi untuk;
Godaan, Tinggi Hati, Rayuan & Bisikan
Tapi, itu semua berupa ketidak-mungkinan.

Tuhan...
Sungguh hamba tidak mampu tahu
Semua ke-LURUS-an apakah sudah baik
Dibuku mana...sebelah mana banyaknya
Dicatatan sang petugasMu; Raqib atau 'Atid.
Siapa kelak penjaga di dua tempat sakral
Yang akan menampar atau merangkul hamba?
Kepercayaan setiaMu; Malik atau Ridwan kah?
Seperti hamba juga tidak mampu tahu
Kapan pesuruh-Mu; iZrail menjalankan perintahMu
Mengambil roh milikMu di raga yang bertopang di 8 karat belulang ini.

Karena Yang Maha Tahu hanya Engkau
Ya, Tuhan...
Mohon tetap LURUS kan jalan hamba.
Berikan hamba alutsista diri yang ampuh
Terhadap biang keladi yang me LURUH kan; Setan & iblis.
Ijinkan hamba dendam selamanya kepada mereka yang terkutuk itu.

(MatraMentep-24/07/17)

Puisi Dinding dan Ruyung

Ke Dinding & Ruyung

Pada dinding-dinding dan ruyung-ruyung.
Kalian bagaikan lugu dalam kebisuan
Bagaikan lumpuh tapi gesit gerakan
Seperti buta bersama ribuan mata-mata

Dalam diam kalian bergerah desah
Dalam hening kalian tiup angin bising
Saat berpora kalian entah dimana
Saat tertoreh ingin beroleh boleh

Tidak lah enak kita sedemikian
Diatas atap-atap ada langit beribu bintang
Tempat bertenggernya gemerlap impian
Mari mendekat, mari berdekat dan mendekap
Menghentak kaki dilantai bumi berawa-rawa

Enyahkan lagi sangka berpaling
Terang hati dan jernih fikir yuk gandengkan
Kita bisa satu dalam gelombang delta
membawa gerak serempak caravan ini
Dijalan yang lurus...insyaAllah DIA kuatkan.

(MatraMenteps, 170717)